Selamat datang di blog saya myimucausar.blogspot.co.id
Selamat Membaca

Kamis, 04 Mei 2017

Rahasia Menemukan Jati Diri

Sering kita mendengar istilah mencari jati diri, kehilangan jati diri, atau paduan suku kata lain yang bermakna hampir sama. Obrolan dua hari yang lalu bersama seorang kawan belum menemukan titik temu arti sesungguhnya, karena pada akhirnya dia berkata belum memahami betul apa itu sejatinya jati diri, diri yang mana, dan wujudnya seperti apa. Ditambah dengan penambahan kata mencari atau kehilangan, kian menimbulkan kerancuan pemikiran kami, lalu timbullah pertanyaan, benarkah jati diri itu dicari atau ditemukan? Dan jati diri yang seperti apa sehingga bisa dikatakan hilang?

Rabu, 03 Mei 2017

Kumpulan Hadist Nabi Sebagai Motto dan Motivasi Hidup

Kumpulan Hadist Nabi Sebagai Motto dan Motivasi Hidup
Sabda Rasullulah: “Siapapun yang mampu menjaga lidah serta kemaluannya, maka aku akan menjamin ia masuk surga.”(HR. Sahl Ibn Sa’d)

Orang-orang yang memiliki rasa menyayangi, niscaya ia akan disayangi pula oleh Ar-Rahman(Allah SWT). (HR.Tirmidzi)

Barang siapa yang ingin do’anya terkabul dan terlepas dari kesulitannya, maka hendaklah ia mengatasi (meringankan) kesulitan/kesusahan orang lain. (HR.Ahmad)

Mengenal Jati Diri Manusia Melalui Al-Qur’an dan Hadits

Untuk memahami Islam seorang muslim harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan “Siapa Dirinya ?, Dari mana dia berasal?, Sedang berada dimana dia?, dan Mau kemana arah tujuan hidupnya?”
Manusia berasal dari 2 bagian yaitu Ruh dan Jasad.  Dalam proses penciptaan  manusia Al-qur’an menyatakan manusia diciptakan Allah SWT dengan bertahap atau berproses sebagaimana terdapat dalam QS. Nuh (71): 13-14 yang berbunyi: ” Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah SWT ? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian)”.
Proses kejadian ini  dijelaskan Allah SWT di dalam  QS. Al-Mukminum (23): 12-14 yang berbunyi: ” Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh ( rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu lalu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkis dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik”.